Senin, 02 September 2013

BAB III METODE PENELITIAN



A.     Jenis penelitian
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang adanya perlakuan atau treatmen yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.[1] Penelitian eksperimen yang digunakan adalah penelitian pra-eksperimen.
            Penelitian pra-eksperimen adalah penelitian yang mengandung beberapa ciri eksperimental dalam jumlah yang kecil[2]. Dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen proses pembelajaran dilakukan dengan penerapan strategipembelajaran aktif dengan model scramble), sedangkan pada kelas kontrol proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
B.     Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah The Static Group Comparison Design: Randomize Control Group Only Design. Sampel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen adalah penerapan strategipembelajaranaktif dengan model scramble. Sedangkan pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran konvensional.
Tabel 3.1
Rancangan penelitian The Static Group Comparison Design[3]
C.         
Kelas
Treatment
Posttest

Eksperimen
X1
O

Kontrol
X2
O

Ket :
X1  =
Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen, yaitu kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktifdengan model scramble

X2  =
Perlakuan yang diberikan pada kelas kontrol, yaitu kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional

O =
Tes akhir yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol di akhir penelitian








D.    Populasi dan Sampel
1.      Populasi
Populasi adalah keseluruhan pengamatan yang akan menjadi perhatian[4]. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang terdiri atas 3 lokal di MTsS Syech Ibrahim Harun Payakumbuh tahun pelajaran 2012/ 2013. Rincian anggota populasi tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 3.2
Data Jumlah Peserta Didik Kelas VII MTsS Syech Ibrahim Harun Payakumbuh Tahun Pelajaran 2012/2013
No
Kelas
Jumlah Siswa
1
VII-1
31
2
VII-2
30
3
VII-3
30
Jumlah
91




Sumber : KTU MTsS Syech Ibrahim harun Payakumbuh



2.      Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.[5] Sampel yang dipilih dalam penelitian harus representatif yang menggambarkan karakteristik dari suatu populasi.
Sesuai dengan masalah yang diteliti dan rancangan penelitian yang digunakan, maka peneliti membutuhkan satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
a.       Mengumpulkan data nilai ujian harian matematika siswa kelas VIIMTsS Syech Ibrahim Harun Payakumbuh Tahun Pelajaran 2012/ 2013, kemudian dihitung rata-rata dan simpangan bakunya.
b.      Melakukan uji normalitas
Melakukan uji normalitas populasi terhadap nilai ujian harian matematika kelas VII yang bertujuan untuk mengetahui apakah populasi tersebut berdistribusi normal atau tidak.
Hipotesis yang diajukan adalah:
H0 = Populasi berdistribusi normal
H1 = Populasi berdistribusi tidak normal
Untuk melihat sampel berdistribusi normal, digunakan uji Lilliefors dengan langkah-langkah sebagai berikut:


1)      Menyusun skor hasil belajar siswa dalam suatu tabel skor, disusun dari yang terkecil sampai yang terbesar.
2)      Pengamatan , , ...... , kemudian dijadikan bilangan baku , dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
s  = Simpangan Baku                  
 Skor rata-rata
xi = Skor dari tiap siswa
3)      Untuk tiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar dari distribusi normal baku dihitung peluang :
                       
4)      Menghitung jumlah proporsi skor baku , yang lebih kecil atau sama , yang dinyatakan dengan S( ) dengan menggunakan rumus :
5)      Menghitung selisih antara F( ) dengan S( ), kemudian tentukan harga mutlaknya.
6)      Ambil harga mutlak yang terbesar dari harga mutlak selisih tersebut. Misal diberi simbol ,  = Maks
7)      Kemudian bandingkan   dengan nilai kritis L yang diperoleh dari daftar nilai kritis untuk uji Lilliefors pada taraf α = 0,05.
Kriteria pengujiannya :
(1) Terima H0 jika L0 ≤ Ltabelberarti populasi berdistribusi normal.
(2) Tolak H0 jika > berarti populasi tidak berdistribusi normal.[6]

c.       Melakukan uji homogenitas varians
Uji homogenitas tujuannya adalah untuk mengetahui apakah papulasi mempunyai variansi homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan uji Bartlett. Langkah- langkah dalam melakukan uji Bartlett adalah:

1.        Membuat hipotesis, yaitu:
H0   : 
H1    :  paling sedikit satu tanda sama dengan, tidak berlaku
2.        Hitung variansi masing-masing kelompok
3.        Menghitung variansi gabungan dari populasi dengan menggunakan rumus:
4.        Menghitung harga satuan Bartlett dengan rumus:
5.        Menghitung harga satuan Chi-kuadrat (X2) dengan rumus:
6.        Membandingkan  dengan  dengan kriteria bila < untuk taraf α maka terima H0 artinya populasi homogen.[7]

d.      Melakukan uji kesamaan rata-rata dengan menggunakan uji analisis variansi satu arah.
Langkah-langkah untuk melihat kesamaan rata-rata populasi dengan teknik ANAVA satu arah yaitu:
1)      Tuliskan hipotesis statistik yang diajukan
H1: sekurang-kurangnya dua rata-rata yang tidak sama
2)      Tentukan taraf nyatanya (α)
3)      Tentukan wilayah kritiknya dengan menggunakan rumus:

4)      Tentukan perhitungan melalui tabel:
Tabel 3.3 Data hasil belajar siswa kelas populasi

Populasi


1
2
3


X11
X12
X1n
X21
X22
X2n
X31
X32
X3n

Total
T1
T2
T3
T…
Nilai Tengah
1
2
3
                        Sumber: (Ronald E. Walpole: 1995, 383)
Perhitungan dengan menggunakan rumus:
Jumlah Kuadrat Total (JKT) =
Jumlah Kuadrat untuk nilai tengah Kolom (JKK) =
Jumlah kuadrat Galat (JKG) = JKT – JKK

Masukkan data hasil perhitungan ke dalam tabel berikut:
Tabel 3.4 Analisis Ragam Data Hasil Belajar Siswa Kelas Populasi
Sumber Keragaman
Jumlah kuadrat
Derajat bebas
Kuadrat tengah
Nilai tengah kolom
JKK
k – 1
Galat
JKG
k(n-1) = N-k
Total
JKT
N – 1


5)      Keputusannya:
Diterima H0 jika
Ditolak H0 jika


e.       Pengambilan sampel
Berdasarkan perhitungan di atas, setelah diperoleh populasi berdistribusi normal, homogen serta memiliki kesamaan rata-rata,maka  pengambilan sampel dilakukan secara acak. Adapun langkah dalam pengambilan sampel yang penulis lakukan adalah menulis nama kelas dan memasukkan ke dalam kaleng kemudian penulis undi. Kertas yang pertama terambil merupakankelas eksperimen, sedangkan kertas pada pengambilan kedua merupakan kelas kontrol.


E.     Variabel dan Data
1.      Variabel
Variabel adalah kondisi- kondisi, karakteristik- karakteristik atau atribut yang dimanipulasi, dikontrol, diamati, atau menjadi pusat perhatian peneliti[9]. Variabel dalam penelitian ini adalah:
a.       Variabel bebas
Merupakan variabel yang diperkirakan berpengaruh terhadap variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah:
1.      Perlakuan berupa penerapan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran matematika di kelas VII MTsS Syech Ibrahim Harun Payakumbuh.
2.      Perlakuan berupa penerapan strategi pembelajaran aktifdengan model Scramble pada mata pelajaran matematika di kelas VII MTsS Syech Ibrahim Harun Payakumbuh.
b.      Variabel terikat
Merupakan gejala yang muncul dari adanya perlakuan. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel terikat yaitu:
1.      Hasil belajar matematika siswa kelas VII MTsS Syech Ibrahim Harun Payakumbuhdengan pembelajaran konvensioanl
2.      Hasil belajar matematika siswa kelas VII MTsS Syech Ibrahim Harun Payakumbuh dengan strategi pembelajaran aktifmodel Scramble.
2.      Data
Data adalah bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian yang diperoleh di lokasi penelitian[10]. Jenis data dalam penelitian ini adalah:
a.       Data primer, yaitu data tentang hasil belajar siswa yang diperoleh setelah mengadakan eksperimen. Data primer ini bersumber dari kelas VIIMTsS Syech Ibrahim Harun Payakumbuh yang menjadi sampel pada penelitian ini.
b.      Data sekunder, yaitu data tentang jumlah siswa yang menjadi populasi dan sampel serta data nilai mid semester matematika semester dua siswa kelas VIIMTsS Syech Ibrahim Harun Payakumbuh. Data sekunder ini diperoleh dari tata usaha dan guru matematika MTsS Syech Ibrahim Harun Payakumbuh.

F.     Prosedur Penelitian
1.    Tahap persiapan
a.       Menetapkan tempat dan jadwal penelitian.
b.      Menetapkan sampel penelitian dengan cara random sampling yaitu setiap kelas mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih jadi sampel
c.       Mempersiapkan instrument penelitian berupa tes dan lembar observasi
d.      Mempelajari silabus
e.       Mempersiapkan perangkat pembelajaran
f.       Membuat kisi-kisi dan mempersiapkan soal tes akhir.
g.      Membuat kunci jawaban.
h.      Mempersiapkan observer.
i.        Melakukan uji coba tes instrumen

2.    Tahap Pelaksanaan
Penelitian menggunakan dua kelas sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen peneliti melaksanakan strategi pembelajaran aktifdengan model Scramble. Sedangkan pada kelas kontrol, peneliti melaksanakan pembelajaran konvensional. Langkah-langkah pembelajaran pada kedua kelas sampel tersebut dapat dilihat pada tabel  berikut.
Tabel 3.5 Langkah-Langkah Pembelajaran Pada Kelas Sampel
No
Kelas Eksperimen
waktu
Kelas Kontrol
waktu
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Mengisi absen peserta didik
5
Mengisi absen peserta didik
5
2
Kegiatan Pendahuluan
a. Pendidik memberi apersepsi
b. Pendidik memotivasi peserta didik
c. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran
10

Kegiatan Pendahuluan
a.       Pendidik memberi apersepsi
b.      Pendidik memotivasi peserta didik
c.       Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran
10




3
Kegiatan Inti (model Scramble)

1)      Pendidikmeminta peserta didik membaca buku pegangan matematikakarangan M. Cholik Adinawan kelas VII semester satu  berdasarkan tujuan pembelajaran
2)      Pendidik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan apa yang belum dipahaminya dan apa yang sudah dipahaminya dalam materi tersebut
3)      Pendidik memberikan dua kartu indeks kepada setiap peserta didik.
Kartu 1: saya masih memiliki pertanyaan tentang...
Kartu 2: saya bisa menjawab tentang...
4)      Setiap peserta didik diminta untuk melengkapi kalimat dalam kartu indeks tersebut
55

Kegiatan Inti (konvensional)


1)      Pendidik menerangkan materi pelajaran sesuai dengan RPP dilengkapi dengan contoh soal




2)      Pendidik menyakan apakah ada materi yang kurang dipahami peserta didik.




3)      Pendidik memberikan latihan kepada peserta didik





4)      Peserta didik mengerjakan latihan secara individu


55
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

5)      Pendidik membagi peserta didik dalam empat kelompok

6)      Pendidik meminta peserta didik membuat sub- sub kelompok dan meminta tiap kelompok untuk memilih ”pertanyaan paling relevan untuk diajukan” dan ”pertanyaan paling menarik untuk dijawab” dari kartu anggota kelompok mereka.

7)      Pendidik meminta tiap sub- kelompok untuk melaporkan ”pertanyaan untuk diajukan” yang ia pilih. Pastikan apakah ada peserta didik yang dapat menjawab pertanyaan tersebut. Jika tidak, pendidik harus menjawabnya

8)      Pendidik meminta tiap kelompok melaporkan “pertanyaan untuk dijawab” yang ia pilih. Pendidik menyuruh anggota sub- sub kelompok untuk berbagi jawaban dengan peserta didik yang lain

9)      Pendidik mengklarifikasi jawaban- jawaban dari peserta didik dan melengkapi penjelasan peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran


10)  Pendidik memberikan soal latihan

11)  Pendidik mengecek latihan 

5)      Setelah peserta didik selesai mengerjakan latihan, pendidik membahas latihan
6)      Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya hal – hal yang masih kurang dimengerti


(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
4.
Kegiatan Penutup
a.       Pendidik membimbing peserta didik untuk merangkum materi pelajaran
b.       Memberikan tugas rumah kepada peserta didik
c.       Meminta peserta didik membaca materi selanjutnya di rumah
10
Kegiatan Penutup
a.       Pendidik membimbing peserta didik untuk merangkum materi pelajaran
b.      Memberikan tugas rumah kepada peserta didik
c.       Meminta peserta didik membaca materi selanjutnya di rumah

10

3.    Tahap Penyelesaian
Peneliti memberikan tes akhir kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah pokok bahasan selesai dipelajari. Kemudian menarik kesimpulan dari hasil yang diperoleh sesuai dengan teknik analisa yang digunakan.
G.    Instrumen Penelitian
                  Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen untuk melihat aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Instrumen penelitian ini adalah:
1.      Lembar Observasi
            Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas peserta didik, selama diterapkannyastrategi pembelajaran aktifdengan model Scramble.

Aktivitas yang diamati dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:



Tabel 3.6  Aktivitas yang akan diamati
No
Indikator aktivitas
Aktivitas yang diamati
1.
Oral activities
Peserta didik bertanya kepada teman atau pendidik dari pembahasan materi yang sedang dibahas
Peserta didik menjawab pertanyaan dari temannya atau pendidik
Peserta didik mengeluarkan pendapat saat berdiskusi kelompok
3.
Mental activities
Peserta didik menanggapi sewaktu berdiskusi
Peserta didik memecahkan soal sewaktu berdiskusi

2.      Tes Hasil Belajar
Tes yang akan diujikan dalam tes akhir dibuat dalam bentuk essay dan dibuat sendiri oleh peneliti. Langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat soal tes adalah sebagai berikut :
1.      Mempelajari silabus
2.      Membuat kisi-kisi soal
Kisi-kisi soal tes disusun dalam bentuk tabel yang memuat tentang kompetensi dasar yang ingin dicapai, indikator, rincian materi yang akan diujikan. Kisi-kisi soal disusun agar mempermudah dalam pembuatan soal.
3.      Menyusun tes sesuai dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat.
Dalam menyusun item tes, ada beberapa hal yang akan dilakukan, yaitu:
a.       Mempelajari dan memahami materi yang akan diujikan.
b.      Mempelajari dan memahami teknik pembuatan soal essay dan membahasakan gagasan soal yang telah dirancang sesuai denganisi-kisi soal.
c.       Membuat kunci jawaban
4.      Melakukan validasi tes
Validasi tes yang akan digunakan adalah validitas isi yaitu validitas tes yang mempersoalkan apakah isi butir tes yang diujikan itu mencerminkan isi kurikulum yang seharusnya diukur atau tidak.[11] Jadi, untuk memvalidasi soal tes tersebut, peneliti akan meminta bantuan kepada guru mata pelajaran dan dosen (tim ahli).
5.      Merevisi soal tes
Revisi soal berguna untuk memperbaiki soal yang telah direvisi oleh tim ahli sebelum dilakukan uji coba kepada peserta didik.
6.      Melakukan uji coba soal tes
Sebelum tes dipakai, terlebih dahulu diuji cobakanpada sekolah atau kelas lain. Pengujian ini dimaksudkan agar tes yang akan diberikan mempunyai kualitas tes yang baik. Dalam penelitian ini penulis melakukan uji coba tes di kelas VII MTsS Syech Ibrahim Harun Payakumbuh.
7.      Analisis soal tes
Analisis soal bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Dengan analisis soal dapat diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal  dan petunjuk untuk mengandakan sebuah perbaikan[12]. Untuk mendapatkan soal tes yang baik, maka lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a.       Validitas Tes
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrument. Instrument dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan melalui data dan variabel yang diteliti secara sadar.[13]
Untuk menentukan validitas tes essay dapat digunakan korelasi product moment yaitu:
Keterangan
       = koofesien korelasi antara variabel X dan variabel Y
         = Jumlah testee
    = jumlah perkalian antara skor item dan skor total
      = jumlah skor item
      = jumlah skor total
Kriteria  yang digunakan untuk validitas yaitu:
1)          Jika 0,80 ≤ ≤1,00 maka korelasi sangat tinggi
2)          Jika 0,60 ≤ <0,80 maka korelasi tinggi
3)          Jika 0,40 ≤ <0,60 maka korelasi sedang
4)          Jika 0,20 ≤ <0,40 maka korelasi rendah
5)          Jika 0,00 ≤ <0,20 maka korelasi sangat rendah[14]
b.      Reliabilitas soal tes
Reliabilitas tes artinya keadaan suatu tes jika tes tersebut diteskan kembali maka dapat menghasilkan informasi yang konsisten, tetap dan andal.[15] Untuk menentukan koefisien reabilitas digunakan rumus alphayang dinyatakan dengan :
   dengan, 
Keterangan:
         = Reliabilitas yang dicari/reliabilitas tes secara keseluruhan
=Jumlah Variansi skor tiap-tiap item
      = Variansi Total
           = Banyaknya butir soal
N        = Banyaknya siswa

Dengan Kriteria sebagai berikut :
Tabel 10. Reliabilitas Tes
Nilai  r
Kriteria
0.90   r 1.00
Reliabilitas tinggi sekali
0.70  r <  0.90
Reliabilitas tinggi
0.40  r < 0.70
Reliabilitas sedang
0.20  r <  0.40
Reliabilitas rendah
0.00  r <  0.20
Reliabilitas sangat rendah sekali[16]


c.       Menghitung tingkat kesukaran soal
Tingkat kesukaran soal adalah suatu bilangan yang menunjukkan sulit mudahnya suatu soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit.Menurut Zainal Arifin, untuk menghitung tingkat kesukaran dapat digunakan langkah-langkah berikut:
1.      Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus:
2.    Meghitung tingkat kesukaran dengan rumus:
3.        Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria berikut:
0,00 – 0,30 = sukar
0,31 – 0,70 = sedang
0,71 – 1,00 = mudah
4.        Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan cara membandingkan koefisien tingkat kesukaran dengan kriteria[17].



5.      Menghitung daya pembeda
Daya pembeda digunakan untuk mengukur kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Menurut ZainalArifin, untuk menentukan daya pembeda soal dapat  digunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1)        Menghitung jumlah skor total tiap peserta didik.
2)        Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan skor terkecil.
3)        Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah. Jika jumlah peserta didik banyak (di atas 30) dapat ditetapkan 27%.
4)        Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok (kelompok atas maupun kelompok bawah).
5)        Menghitung daya pembeda soal dengan rumus:
Keterangan :
DP       = daya pembeda
            = rata- rata kelompok atas
            = rata-rata kelompok bawah
6)        Membandingkan daya pembeda dengan kriteria sebagai berikut:
0,40 ke atas
=
Sangat baik
0,30 – 0,39
=
Baik
0,20 – 0,29
=
Cukup, soal perlu diperbaiki
0,19 ke bawah        
=
Soal kurang baik, soal harus   dibuang[18]

F.     Teknik Analisa Data
1.      Lembar observasi
Data aktivitas yang diperoleh melalui lembar observasi menurut Anas Sudijono dianalisis dengan menggunakan rumus persentase, yaitu:
P =  x 100%
Keterangan:
P = Persentase aktivitas
F = Frekuensi aktivitas yang dilakukan
N = Jumlah siswa[19]
Kriteria penilaian aktivitas dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.       Jika persentase penilaian aktivitas adalah 1% - 25% maka aktivitas tergolong sedikit sekali.
b.      Jika persentase penilaian aktivitas adalah 26% - 50% maka aktivitas tergolong sedikit.
c.       Jika persentase penilaian aktivitas adalah 51% - 75% maka aktivitas tergolong banyak.
d.      Jika persentase penilaian aktivitas adalah 76% - 100% maka aktivitas tergolong banyak sekali.[20]

2.      Tes Hasil Belajar
Tes akhirdilaksanakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah itu diadakan pengujian hipotesis secara statistik yaitu uji-t. untuk melakukan uji-t maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi kedua kelompok data sebagai berikut:
a.      Uji Normalitas
Pengujian normalitas data digunakan untuk menguji apakah kedua kelompok data berdistribusi normal atau tidak. Adapun pasangan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:
H0 : μ 1 =  μ2
H1 : μ 1   μ2
Keterangan :             
H0 = Data berdistribusi normal
H1 = Data tidak berdistribusi normal
Uji normalitas hasil belajar matematika kelas sampel dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors, bertujuan untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a.    Data diperoleh dan disusun dari data yang terkecil sampai yang terbesar.
b.    Data dijadikan bilangan baku  dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
s  = Simpangan baku
x = Skor rata-rata
xi  = Skor yang diperoleh siswa ke i
c.    Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku dihitung peluang
d.   Menghitung jumlah proporsi skor baku yang lebih kecil atau sama  yang dinyatakan dengan S( ) dengan menggunakan rumus:
e.    Menghitung selisih antara F( ) dengan S( ) kemudian tentukan harga mutlaknya.
f.     Ambil harga mutlak yang terbesar dari harga mutlak selisih itu diberi simbol
g.    Kemudian bandingkan  dengan nilai kritis yang diperoleh dari daftar nilai kritis untuk uji Lilifors pada taraf . Kriterianya adalah terima H0 bahwa data hasil belajar berdistribusi normal jika  dan tolak H0jika  . [21]




b.      Uji Homogenitas Variansi
            Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua data sampel mempunyai variansi yang homogen atau tidak.
Hipotesis yang diajukan adalah:
H0 :  , variansi kedua data  sampel homogen
H1 : , variansi kedua data sampel tidak homogen
      Dalam hal ini yang akan diuji H0 :  , dimana  dan adalah simpangan baku dari masing-masing kelompok sampel.
            Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis ini menurut sudjana adalah:
            Keterangan:
 = Variansi terbesar
 = Variansi terkecil
  = Perbandingan antara variansi terbesar dengan variansi terkecil 
Kriteria pengujiannya adalah:
Terima hipotesis H0 jika  untuk taraf nyata dan selain itu H0 ditolak.[22]

c.       Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis bertujuan untuk menentukan apakah hasil belajar matematika siswa kedua kelas sampel berbeda secara uji satu pihak, dengan hipotesis statistik dan . Dengan uraian yaitu:
Hasil belajar matematika siswa pada penerapan strategil pembelajaran aktifdengan model Scramble sama dengan hasil belajar matematika siswa padapembelajaran konvensional.
Hasil belajar matematika siswa pada penerapan strategi pembelajaran aktifdengan model Scramble lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran konvensional.

μ 1 = Rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen
μ2 = Rata-rata hasil belajar matematika kelas kontrol
Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas ada beberapa rumus untuk menguji hipotesis yaitu:
a.       Jika skor hasil belajar siswa berdistribusi normal dan data berasal dari sampel yang bervariansi homogen, maka rumusnya:
t = dengan s  =


Dimana:
=Nilai rata-rata kelompok eksperimen
=Nilai rata-rata kelompok kontrol
=Jumlah siswa kelompok eksperimen
=Jumlah siswa kelompok kontrol
=Variansi hasil belajar kelompok eksperimen
=Variansi hasil belajar kelompok kontrol
Kriteria:   
Terima H0 jika , dengan dan H0 ditolak jika .[23]
b.      Jika data berdistribusi normal dan kedua kelompok data tidak mempunyai variansi yang homogen, maka rumusnya:
Dimana: d0= µ = Rata-rata hasil belajar matematika
Kriteria pengujiannya adalah:
 diterima jika : t< t (a,v), dengan
dan  ditolak jika .[24]
c.       Jika data tidak berdistribusi normal dan kedua kelompok data tidak mempunyai variansi yang homogen, maka digunakan ujiU (Uji U Mann-Whitney). Untuk menghitung nilai statistik uji U Mann-Whitney, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
 Keterangan:
             = jumlah kasus kelompok 1
             = jumlah kasus kelompok 2
         = jumlah jenjang/ rangking pada kelompok 1 
         = jumlah jenjang/ rangking pada kelompok 2
Catatan     = hanya salah satu U saja yang dihitung, sebab U lainnya dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: =  - . Sedangkan U yang digunakan adalah yang memiliki harga terkecil.
Kriteria pengujiannya adalah:
ditolak jika
diterima jika


[1]Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfa Beta, 2009) hal. 107
[2] Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: RajaGrafindo Persada : 2004),      hal. 99
[3] Syamsuddin  & Vismaia, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007) hal. 158
[4]Ronald E. Walpole, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 1995), hal. 7
[5] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), hal. 131
[6]Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito Bandung, 2005), h. 466-467
[7] Sudjana, …, 261-263
[8]Ronald E. Walpole,…, hal. 383
        [9]Tatag Yuli Eko Siswono, Penelitian Pendidikan Matematika, (Surabaya: Unesa University Press, 2010), hal. 44
[10]Burhan Bungin, Metodologi Penelitian,(Jakarta : Kencana, 2010 ),hal.119
[11] M. Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Grafindo, 1996), h.111
[12]Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008), hal 206
[13]Suharsimi Arikunto,…,hal.79
[14] Pratiknyo Prawironegoro, Evaluasi Hasil Belajar Khusus Analisis Soal Bidang Studi Matematika, (Jakarta: C.V Fortuna, 1985), hal.9
[15] Asnelly Ilyas,Evaluasi Pendidikan, (Batusangkar : STAIN Batusangkar Press,2006),  hal. 67
[16]Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999),  hal. 100
[17] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2010), hal.135
[18] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran…, hal. 133
[19]Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan ,(Jakarta:  PT.Raja Grafindo Persada, 2005), h.43
[20]Dimyati dan Mudjono, Penilaian Aktivitas Belajar, (Jakarta: Aksara Baru, 1999) hal. 125
[21]Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466.
[22] Sudjana, Metode …, h.249
[23] Ronal, E.Walpole….h. 239.
[24] Ronal, E.Walpole….h. 305
[25] Mohammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta:Ghalia Indonesia,1999), hal. 471

1 komentar:

  1. Bisa minta Rpp dan bentuk soalnya mbak?? Rpp dab bentuk soal matematika menggunakan model scrmble ini..

    BalasHapus