A. Jenis penelitian
Berdasarkan permasalahan yang diteliti,
jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah
penelitian yang adanya perlakuan atau treatmen yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan.[1]
Penelitian eksperimen yang digunakan adalah penelitian pra-eksperimen.
Penelitian pra-eksperimen adalah
penelitian yang mengandung beberapa ciri eksperimental dalam jumlah yang kecil[2]. Dalam
pelaksanaan penelitian ini digunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Pada kelas eksperimen proses pembelajaran dilakukan dengan penerapan strategipembelajaran
aktif dengan model scramble), sedangkan pada kelas kontrol proses pembelajaran
dilakukan dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
B.
Rancangan Penelitian
Rancangan
penelitian yang digunakan adalah The Static Group Comparison Design: Randomize Control Group Only Design.
Sampel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen adalah penerapan strategipembelajaranaktif dengan model scramble.
Sedangkan pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran konvensional.
Tabel 3.1
|
Rancangan
penelitian The Static Group Comparison Design[3]
|
C.
Kelas
|
Treatment
|
Posttest
|
|||
Eksperimen
|
X1
|
O
|
|||
Kontrol
|
X2
|
O
|
|||
Ket :
|
X1 =
|
Perlakuan
yang diberikan pada kelas eksperimen, yaitu kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktifdengan
model scramble
|
|||
X2 =
|
Perlakuan
yang diberikan pada kelas kontrol, yaitu kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran konvensional
|
||||
O =
|
Tes akhir
yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol di akhir penelitian
|
||||
D. Populasi dan
Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan
pengamatan yang akan menjadi perhatian[4]. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas VII yang terdiri atas 3 lokal di MTsS Syech
Ibrahim Harun Payakumbuh tahun pelajaran 2012/ 2013. Rincian anggota populasi
tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 3.2
|
Data Jumlah
Peserta Didik Kelas VII MTsS Syech Ibrahim Harun Payakumbuh Tahun Pelajaran
2012/2013
|
||
No
|
Kelas
|
Jumlah Siswa
|
|
1
|
VII-1
|
31
|
|
2
|
VII-2
|
30
|
|
3
|
VII-3
|
30
|
|
Jumlah
|
91
|
||
Sumber : KTU MTsS Syech Ibrahim harun
Payakumbuh
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti.[5] Sampel yang dipilih dalam
penelitian harus representatif yang menggambarkan karakteristik dari suatu
populasi.
Sesuai dengan masalah yang diteliti dan rancangan
penelitian yang digunakan, maka peneliti membutuhkan satu kelas eksperimen dan
satu kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengikuti
langkah-langkah berikut:
a.
Mengumpulkan data nilai ujian harian matematika siswa
kelas VIIMTsS Syech Ibrahim Harun Payakumbuh Tahun Pelajaran 2012/ 2013,
kemudian dihitung rata-rata dan simpangan bakunya.
b.
Melakukan uji normalitas
Melakukan uji normalitas populasi terhadap nilai ujian harian matematika kelas
VII yang bertujuan untuk mengetahui apakah populasi tersebut berdistribusi
normal atau tidak.
Hipotesis yang diajukan adalah:
H0 = Populasi berdistribusi normal
H1 = Populasi berdistribusi tidak normal
Untuk melihat sampel berdistribusi normal, digunakan uji Lilliefors dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1)
Menyusun skor hasil
belajar siswa dalam suatu tabel skor, disusun dari yang terkecil sampai yang
terbesar.
2)
Pengamatan
,
,
......
, kemudian dijadikan bilangan baku
, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
s =
Simpangan Baku
Skor rata-rata
xi = Skor dari tiap siswa
3)
Untuk tiap bilangan
baku ini dengan menggunakan daftar dari distribusi normal baku dihitung peluang
:
4)
Menghitung jumlah
proporsi skor baku
, yang lebih kecil atau sama
, yang dinyatakan dengan S(
) dengan menggunakan rumus :
5) Menghitung
selisih antara F(
) dengan S(
), kemudian tentukan harga
mutlaknya.
6) Ambil harga mutlak yang terbesar dari harga mutlak
selisih tersebut. Misal diberi simbol
,
= Maks
7)
Kemudian bandingkan
dengan nilai kritis L yang diperoleh dari
daftar nilai kritis untuk uji Lilliefors pada taraf α = 0,05.
Kriteria
pengujiannya :
(1) Terima H0
jika L0 ≤ Ltabelberarti
populasi berdistribusi normal.
c.
Melakukan uji homogenitas varians
Uji homogenitas
tujuannya adalah untuk mengetahui apakah papulasi mempunyai variansi homogen
atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan uji Bartlett. Langkah- langkah dalam melakukan uji Bartlett adalah:
1.
Membuat hipotesis,
yaitu:
H0 :
H1 : paling
sedikit satu tanda sama dengan, tidak berlaku
2.
Hitung variansi
masing-masing kelompok
3.
Menghitung variansi
gabungan dari populasi dengan menggunakan rumus:
4.
Menghitung harga
satuan Bartlett dengan rumus:
5.
Menghitung harga
satuan Chi-kuadrat (X2) dengan rumus:
6.
Membandingkan
dengan
dengan kriteria bila
<
untuk taraf α maka terima H0
artinya populasi homogen.[7]
d.
Melakukan uji kesamaan rata-rata dengan menggunakan uji
analisis variansi satu arah.
Langkah-langkah untuk melihat kesamaan rata-rata populasi dengan teknik
ANAVA satu arah yaitu:
1)
Tuliskan hipotesis statistik yang diajukan
H1:
sekurang-kurangnya dua rata-rata yang tidak sama
2)
Tentukan taraf nyatanya (α)
3)
Tentukan wilayah kritiknya dengan menggunakan rumus:
4)
Tentukan perhitungan melalui tabel:
Tabel 3.3 Data hasil belajar siswa kelas
populasi
Populasi
|
||||
1
|
2
|
3
|
||
X11
X12
…
X1n
|
X21
X22
…
X2n
|
X31
X32
…
X3n
|
||
Total
|
T1
|
T2
|
T3
|
T…
|
Nilai Tengah
|
1
|
2
|
3
|
…
|
Sumber: (Ronald E.
Walpole: 1995, 383)
Perhitungan
dengan menggunakan rumus:
Jumlah
Kuadrat Total (JKT) =
Jumlah
Kuadrat untuk nilai tengah Kolom (JKK) =
Jumlah
kuadrat Galat (JKG) = JKT – JKK
Masukkan data hasil perhitungan ke dalam tabel berikut:
Tabel 3.4 Analisis Ragam Data
Hasil Belajar Siswa Kelas Populasi
Sumber Keragaman
|
Jumlah kuadrat
|
Derajat bebas
|
Kuadrat tengah
|
|
Nilai tengah
kolom
|
JKK
|
k – 1
|
||
Galat
|
JKG
|
k(n-1) = N-k
|
||
Total
|
JKT
|
N – 1
|
5)
Keputusannya:
Diterima H0
jika
Ditolak H0
jika
e. Pengambilan
sampel
Berdasarkan
perhitungan di atas, setelah diperoleh populasi berdistribusi normal, homogen
serta memiliki kesamaan rata-rata,maka pengambilan sampel dilakukan secara acak.
Adapun langkah dalam pengambilan sampel yang penulis lakukan adalah menulis
nama kelas dan memasukkan ke dalam kaleng kemudian penulis undi. Kertas yang
pertama terambil merupakankelas eksperimen, sedangkan kertas pada pengambilan
kedua merupakan kelas kontrol.
E. Variabel dan Data
1. Variabel
Variabel adalah kondisi- kondisi,
karakteristik- karakteristik atau atribut yang dimanipulasi, dikontrol,
diamati, atau menjadi pusat perhatian peneliti[9]. Variabel
dalam penelitian ini adalah:
a.
Variabel bebas
Merupakan variabel yang diperkirakan
berpengaruh terhadap variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
bebas adalah:
1. Perlakuan
berupa penerapan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran matematika di
kelas VII MTsS Syech Ibrahim Harun Payakumbuh.
2. Perlakuan
berupa penerapan strategi pembelajaran aktifdengan model Scramble pada mata
pelajaran matematika di kelas VII MTsS Syech Ibrahim Harun Payakumbuh.
b. Variabel
terikat
Merupakan gejala yang muncul dari adanya
perlakuan. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel terikat yaitu:
1. Hasil
belajar matematika siswa kelas VII MTsS Syech Ibrahim Harun Payakumbuhdengan
pembelajaran konvensioanl
2. Hasil
belajar matematika siswa kelas VII MTsS Syech Ibrahim Harun Payakumbuh dengan strategi
pembelajaran aktifmodel Scramble.
2. Data
Data adalah bahan keterangan tentang sesuatu objek
penelitian yang diperoleh di lokasi penelitian[10].
Jenis data dalam penelitian ini adalah:
a.
Data primer, yaitu data tentang hasil belajar siswa
yang diperoleh setelah mengadakan eksperimen. Data primer ini bersumber dari
kelas VIIMTsS Syech Ibrahim Harun Payakumbuh yang menjadi sampel pada
penelitian ini.
b.
Data sekunder, yaitu data tentang jumlah siswa yang menjadi
populasi dan sampel serta data nilai mid semester matematika semester dua siswa
kelas VIIMTsS Syech Ibrahim Harun Payakumbuh. Data sekunder ini diperoleh dari
tata usaha dan guru matematika MTsS Syech Ibrahim Harun Payakumbuh.
F. Prosedur
Penelitian
1. Tahap persiapan
a.
Menetapkan tempat dan
jadwal penelitian.
b.
Menetapkan sampel penelitian dengan cara random sampling yaitu setiap kelas
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih jadi sampel
c.
Mempersiapkan instrument penelitian berupa tes
dan lembar observasi
d.
Mempelajari silabus
e.
Mempersiapkan perangkat pembelajaran
f.
Membuat kisi-kisi dan
mempersiapkan soal tes akhir.
g.
Membuat kunci jawaban.
h.
Mempersiapkan observer.
i.
Melakukan uji coba tes instrumen
2. Tahap Pelaksanaan
Penelitian menggunakan dua
kelas sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen
peneliti melaksanakan strategi pembelajaran aktifdengan model Scramble.
Sedangkan pada kelas kontrol, peneliti melaksanakan pembelajaran konvensional.
Langkah-langkah pembelajaran pada kedua kelas sampel tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 3.5
Langkah-Langkah Pembelajaran Pada Kelas Sampel
No
|
Kelas Eksperimen
|
waktu
|
Kelas Kontrol
|
waktu
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
1
|
Mengisi absen peserta didik
|
5
|
Mengisi absen peserta didik
|
5
|
2
|
Kegiatan Pendahuluan
a. Pendidik memberi apersepsi
b. Pendidik memotivasi peserta didik
c. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran
|
10
|
Kegiatan Pendahuluan
a. Pendidik memberi apersepsi
b. Pendidik memotivasi peserta didik
c. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran
|
10
|
3
|
Kegiatan Inti (model Scramble)
1)
Pendidikmeminta peserta didik membaca buku
pegangan matematikakarangan
M. Cholik Adinawan kelas VII semester satu
berdasarkan tujuan pembelajaran
2)
Pendidik
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan apa yang belum
dipahaminya dan apa yang sudah dipahaminya dalam materi tersebut
3)
Pendidik memberikan dua kartu indeks kepada setiap
peserta didik.
Kartu
1: saya masih memiliki pertanyaan tentang...
Kartu
2: saya bisa menjawab tentang...
4) Setiap peserta didik diminta untuk
melengkapi kalimat dalam kartu indeks tersebut
|
55
|
Kegiatan Inti (konvensional)
1)
Pendidik menerangkan materi pelajaran sesuai
dengan RPP dilengkapi dengan contoh soal
2)
Pendidik menyakan apakah ada materi yang kurang
dipahami peserta didik.
3)
Pendidik memberikan latihan kepada peserta didik
4)
Peserta didik mengerjakan latihan secara individu
|
55
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
5)
Pendidik
membagi peserta didik dalam empat kelompok
6)
Pendidik
meminta peserta didik membuat sub- sub kelompok dan meminta tiap kelompok
untuk memilih ”pertanyaan paling relevan untuk diajukan” dan ”pertanyaan
paling menarik untuk dijawab” dari kartu anggota kelompok mereka.
7)
Pendidik
meminta tiap sub- kelompok untuk melaporkan ”pertanyaan untuk diajukan” yang
ia pilih. Pastikan apakah ada peserta didik yang dapat menjawab pertanyaan
tersebut. Jika tidak, pendidik harus menjawabnya
8)
Pendidik meminta tiap kelompok melaporkan
“pertanyaan untuk dijawab” yang ia pilih. Pendidik menyuruh anggota sub- sub kelompok
untuk berbagi jawaban dengan peserta didik yang lain
9)
Pendidik mengklarifikasi jawaban- jawaban dari
peserta didik dan melengkapi penjelasan peserta didik sesuai dengan tujuan
pembelajaran
10) Pendidik
memberikan soal latihan
11) Pendidik
mengecek latihan
|
5)
Setelah peserta didik selesai mengerjakan latihan,
pendidik membahas latihan
6)
Memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya hal – hal yang masih kurang
dimengerti
|
|||
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
4.
|
Kegiatan Penutup
a. Pendidik membimbing peserta didik untuk
merangkum materi pelajaran
b. Memberikan tugas rumah kepada peserta didik
c. Meminta peserta didik membaca materi
selanjutnya di rumah
|
10
|
Kegiatan Penutup
a. Pendidik membimbing peserta didik untuk
merangkum materi pelajaran
b. Memberikan tugas rumah kepada peserta didik
c. Meminta peserta didik membaca materi
selanjutnya di rumah
|
10
|
3. Tahap
Penyelesaian
Peneliti memberikan tes
akhir kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah pokok bahasan selesai
dipelajari. Kemudian menarik kesimpulan dari hasil yang diperoleh sesuai dengan
teknik analisa yang digunakan.
G. Instrumen
Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen untuk melihat
aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Instrumen penelitian ini adalah:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas peserta
didik, selama diterapkannyastrategi pembelajaran aktifdengan model Scramble.
Aktivitas yang diamati dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.6 Aktivitas yang akan diamati
No
|
Indikator
aktivitas
|
Aktivitas
yang diamati
|
1.
|
Oral activities
|
Peserta
didik bertanya kepada teman atau pendidik dari pembahasan materi yang sedang
dibahas
|
Peserta
didik menjawab pertanyaan dari temannya atau pendidik
|
||
Peserta didik mengeluarkan
pendapat saat berdiskusi kelompok
|
||
3.
|
Mental activities
|
Peserta
didik menanggapi sewaktu berdiskusi
|
Peserta didik memecahkan soal
sewaktu berdiskusi
|
2. Tes Hasil Belajar
Tes yang akan diujikan dalam
tes akhir dibuat dalam bentuk essay dan dibuat sendiri oleh peneliti.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat soal tes adalah sebagai berikut :
1.
Mempelajari silabus
2.
Membuat kisi-kisi soal
Kisi-kisi soal tes disusun dalam bentuk tabel yang
memuat tentang kompetensi dasar yang ingin dicapai, indikator, rincian materi
yang akan diujikan. Kisi-kisi soal disusun agar mempermudah dalam pembuatan
soal.
3.
Menyusun tes sesuai dengan kisi-kisi soal yang telah
dibuat.
Dalam menyusun item tes, ada beberapa hal yang akan dilakukan, yaitu:
a.
Mempelajari dan memahami materi yang akan diujikan.
b.
Mempelajari dan memahami teknik pembuatan soal essay
dan membahasakan gagasan soal yang telah dirancang sesuai denganisi-kisi soal.
c.
Membuat kunci jawaban
4.
Melakukan validasi tes
Validasi tes yang akan digunakan adalah validitas isi
yaitu validitas tes yang mempersoalkan apakah isi butir tes yang diujikan itu
mencerminkan isi kurikulum yang seharusnya diukur atau tidak.[11]
Jadi, untuk memvalidasi soal tes tersebut, peneliti akan meminta bantuan kepada
guru mata pelajaran dan dosen (tim ahli).
5.
Merevisi soal tes
Revisi soal berguna untuk memperbaiki soal yang telah direvisi oleh tim ahli
sebelum dilakukan uji coba kepada peserta didik.
6.
Melakukan uji coba soal tes
Sebelum tes dipakai, terlebih dahulu diuji cobakanpada
sekolah atau kelas lain. Pengujian ini dimaksudkan agar tes yang akan diberikan
mempunyai kualitas tes yang baik. Dalam penelitian ini penulis melakukan uji
coba tes di kelas VII MTsS Syech Ibrahim Harun Payakumbuh.
7.
Analisis soal tes
Analisis soal bertujuan untuk mengadakan identifikasi
soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Dengan analisis soal
dapat diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan petunjuk untuk mengandakan sebuah
perbaikan[12]. Untuk
mendapatkan soal tes yang baik, maka lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Validitas
Tes
Validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrument.
Instrument dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan melalui data
dan variabel yang diteliti secara sadar.[13]
Untuk
menentukan validitas tes essay dapat digunakan korelasi product moment yaitu:
Keterangan
=
koofesien korelasi antara variabel X dan variabel Y
=
Jumlah testee
=
jumlah perkalian antara skor item dan skor total
=
jumlah skor item
=
jumlah skor total
Kriteria
yang digunakan untuk validitas yaitu:
1)
Jika
0,80 ≤
≤1,00
maka korelasi sangat tinggi
2)
Jika
0,60 ≤
<0,80
maka korelasi tinggi
3)
Jika
0,40 ≤
<0,60
maka korelasi sedang
4)
Jika
0,20 ≤
<0,40
maka korelasi rendah
b. Reliabilitas soal tes
Reliabilitas tes artinya keadaan suatu tes jika tes tersebut
diteskan kembali maka dapat menghasilkan informasi yang konsisten, tetap dan
andal.[15] Untuk menentukan
koefisien reabilitas digunakan rumus alphayang dinyatakan dengan :
dengan,
Keterangan:
= Reliabilitas yang dicari/reliabilitas tes secara keseluruhan
=Jumlah Variansi skor
tiap-tiap item
= Variansi Total
= Banyaknya butir soal
N = Banyaknya siswa
Dengan Kriteria sebagai
berikut :
Tabel 10. Reliabilitas Tes
Nilai r
|
Kriteria
|
0.90
r
≤ 1.00
|
Reliabilitas tinggi sekali
|
0.70
r
< 0.90
|
Reliabilitas tinggi
|
0.40
r
< 0.70
|
Reliabilitas sedang
|
0.20
r
< 0.40
|
Reliabilitas rendah
|
0.00
r
< 0.20
|
Reliabilitas sangat rendah sekali[16]
|
c. Menghitung tingkat kesukaran soal
Tingkat
kesukaran soal adalah suatu bilangan yang menunjukkan sulit mudahnya suatu
soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sulit.Menurut Zainal Arifin, untuk menghitung tingkat kesukaran dapat digunakan
langkah-langkah berikut:
1.
Menghitung rata-rata skor untuk tiap
butir soal dengan rumus:
2.
Meghitung tingkat kesukaran dengan
rumus:
3.
Membandingkan tingkat kesukaran dengan
kriteria berikut:
0,00 – 0,30 = sukar
0,31 – 0,70 = sedang
0,71 – 1,00 = mudah
4.
Membuat penafsiran tingkat kesukaran
dengan cara membandingkan koefisien tingkat kesukaran dengan kriteria[17].
5. Menghitung daya pembeda
Daya pembeda digunakan untuk mengukur
kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan
siswa yang berkemampuan rendah. Menurut ZainalArifin, untuk menentukan daya
pembeda soal dapat digunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
1)
Menghitung
jumlah skor total tiap peserta didik.
2)
Mengurutkan
skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan skor terkecil.
3)
Menetapkan
kelompok atas dan kelompok bawah. Jika jumlah peserta didik banyak (di atas 30)
dapat ditetapkan 27%.
4)
Menghitung
rata-rata skor untuk masing-masing kelompok (kelompok atas maupun kelompok
bawah).
5)
Menghitung
daya pembeda soal dengan rumus:
Keterangan :
DP = daya pembeda
= rata- rata kelompok atas
= rata-rata kelompok bawah
6)
Membandingkan
daya pembeda dengan kriteria sebagai berikut:
0,40 ke atas
|
=
|
Sangat baik
|
0,30
– 0,39
|
=
|
Baik
|
0,20
– 0,29
|
=
|
Cukup,
soal perlu diperbaiki
|
0,19
ke bawah
|
=
|
Soal kurang baik, soal harus dibuang[18]
|
F. Teknik Analisa
Data
1.
Lembar
observasi
Data aktivitas yang diperoleh melalui lembar observasi menurut
Anas Sudijono dianalisis dengan menggunakan rumus persentase, yaitu:
P
=
x
100%
Keterangan:
P
= Persentase aktivitas
F
= Frekuensi aktivitas yang dilakukan
N
= Jumlah siswa[19]
Kriteria penilaian aktivitas dalam proses pembelajaran adalah
sebagai berikut:
a.
Jika
persentase penilaian aktivitas adalah 1% - 25% maka aktivitas tergolong sedikit
sekali.
b.
Jika
persentase penilaian aktivitas adalah 26% - 50% maka aktivitas tergolong
sedikit.
c.
Jika
persentase penilaian aktivitas adalah 51% - 75% maka aktivitas tergolong
banyak.
d.
Jika
persentase penilaian aktivitas adalah 76% - 100% maka aktivitas tergolong
banyak sekali.[20]
2.
Tes
Hasil Belajar
Tes akhirdilaksanakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah itu diadakan pengujian
hipotesis secara statistik yaitu uji-t. untuk melakukan uji-t maka terlebih
dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi kedua kelompok
data sebagai berikut:
a.
Uji Normalitas
Pengujian normalitas data digunakan untuk menguji apakah kedua kelompok data
berdistribusi normal atau tidak. Adapun pasangan hipotesis yang akan diuji
dalam penelitian ini adalah:
H0 :
μ 1 = μ2
H1 :
μ 1 ≠ μ2
Keterangan :
H0 =
Data berdistribusi normal
H1 = Data tidak berdistribusi normal
Uji normalitas hasil
belajar matematika kelas sampel dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors, bertujuan untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a.
Data
diperoleh dan disusun dari data yang terkecil sampai yang
terbesar.
b.
Data dijadikan bilangan baku
dengan menggunakan
rumus:
Keterangan:
s
= Simpangan baku
x = Skor rata-rata
xi = Skor yang diperoleh siswa ke i
c.
Dengan menggunakan daftar distribusi normal
baku dihitung peluang
d.
Menghitung jumlah proporsi skor baku yang lebih kecil atau sama
yang dinyatakan dengan S(
) dengan menggunakan
rumus:
e.
Menghitung selisih antara F(
) dengan S(
) kemudian tentukan harga mutlaknya.
f.
Ambil harga mutlak yang terbesar dari harga
mutlak selisih itu diberi simbol
g. Kemudian bandingkan
dengan nilai
kritis yang diperoleh dari daftar nilai kritis untuk uji Lilifors pada taraf
. Kriterianya adalah terima H0 bahwa data
hasil belajar berdistribusi normal jika
dan tolak H0jika
. [21]
b.
Uji
Homogenitas Variansi
Uji
homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua data sampel mempunyai variansi
yang homogen atau tidak.
Hipotesis
yang diajukan adalah:
H0
:
, variansi kedua data sampel homogen
H1
:
, variansi kedua data sampel tidak homogen
Dalam
hal ini yang akan diuji H0 :
, dimana
dan
adalah simpangan baku dari masing-masing
kelompok sampel.
Rumus
yang digunakan untuk menguji hipotesis ini menurut sudjana adalah:
Keterangan:
=
Variansi terbesar
=
Variansi terkecil
=
Perbandingan antara variansi terbesar dengan variansi terkecil
Kriteria pengujiannya adalah:
c.
Uji
Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya
dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis bertujuan untuk menentukan apakah hasil
belajar matematika siswa kedua kelas sampel berbeda secara uji satu pihak,
dengan hipotesis statistik
dan
. Dengan uraian yaitu:
Hasil belajar matematika siswa pada penerapan strategil pembelajaran aktifdengan model Scramble sama dengan hasil
belajar matematika siswa padapembelajaran konvensional.
|
|
Hasil belajar matematika siswa pada penerapan strategi pembelajaran aktifdengan model Scramble lebih baik
dibandingkan dengan hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran
konvensional.
|
μ 1 = Rata-rata
hasil belajar matematika kelas eksperimen
μ2 = Rata-rata hasil belajar matematika
kelas kontrol
Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas ada beberapa rumus untuk
menguji hipotesis yaitu:
a.
Jika skor hasil belajar siswa berdistribusi
normal dan data berasal dari sampel yang bervariansi homogen, maka rumusnya:
t =
dengan s
=
Dimana:
=Nilai rata-rata kelompok eksperimen
=Nilai rata-rata kelompok kontrol
=Jumlah siswa kelompok eksperimen
=Jumlah siswa kelompok kontrol
=Variansi hasil belajar kelompok eksperimen
=Variansi hasil belajar kelompok kontrol
Kriteria:
b. Jika data berdistribusi
normal dan kedua kelompok data tidak mempunyai variansi yang homogen, maka
rumusnya:
Dimana: d0=
µ = Rata-rata hasil belajar matematika
Kriteria
pengujiannya adalah:
diterima jika : t’< t (a,v), dengan
c.
Jika data tidak berdistribusi normal dan kedua
kelompok data tidak mempunyai variansi yang homogen, maka digunakan ujiU (Uji U Mann-Whitney). Untuk menghitung nilai statistik
uji U Mann-Whitney, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan:
= jumlah kasus kelompok 1
= jumlah kasus kelompok 2
= jumlah jenjang/ rangking pada
kelompok 1
= jumlah jenjang/ rangking pada
kelompok 2
Catatan
= hanya salah satu U saja yang
dihitung, sebab U lainnya dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
=
-
. Sedangkan U yang
digunakan adalah yang memiliki harga terkecil.
Kriteria
pengujiannya adalah:
ditolak jika
diterima jika
[1]Sugiyono, Metode
Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,
(Bandung: Alfa Beta, 2009) hal. 107
[3]
Syamsuddin & Vismaia, Metode Penelitian Pendidikan
Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007) hal. 158
[4]Ronald E. Walpole, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka, 1995), hal. 7
[5] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), hal.
131
[7] Sudjana, …, 261-263
[8]Ronald E. Walpole,…, hal. 383
[10]Burhan Bungin, Metodologi Penelitian,(Jakarta :
Kencana, 2010 ),hal.119
[11] M. Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:
Grafindo, 1996), h.111
[12]Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta
: PT Bumi Aksara, 2008), hal 206
[13]Suharsimi Arikunto,…,hal.79
[14] Pratiknyo Prawironegoro, Evaluasi Hasil Belajar Khusus Analisis Soal
Bidang Studi Matematika, (Jakarta: C.V Fortuna, 1985), hal.9
[15] Asnelly Ilyas,Evaluasi Pendidikan, (Batusangkar :
STAIN Batusangkar Press,2006), hal. 67
[16]Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan,
(Jakarta: Bumi Aksara, 1999), hal. 100
[17] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung : PT.
Remaja Rosda Karya, 2010), hal.135
[18] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran…, hal. 133
[19]Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan ,(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2005), h.43
[20]Dimyati dan Mudjono, Penilaian
Aktivitas Belajar, (Jakarta: Aksara Baru, 1999) hal. 125
[21]Sudjana,
Metode Statistik, (Bandung: Tarsito,
2005), h. 466.
[22] Sudjana, Metode …, h.249
[25] Mohammad
Nazir, Metode Penelitian,
(Jakarta:Ghalia Indonesia,1999), hal. 471
Bisa minta Rpp dan bentuk soalnya mbak?? Rpp dab bentuk soal matematika menggunakan model scrmble ini..
BalasHapus